Rabu, 02 Oktober 2013

Enigma, review Luckty Giyan Sukarno



“Kadang tanpa kita inginkan, kita memang membiarkan diri kita terperangkap.” (hlm. 134)

“Aku hanya ingin menempatkan diriku dalam dirimu, apakah aku masih memiliki tempat di hatimu.” (hlm. 197)

Adalah Hasha, Isara, Patta, Chang alias Indiray, dan Goza yang dulunya sering bersama. Duduk di bawah sebuah pohon besar yang ada di sebuah warung lotek di dekat Kanisius, Yogyakarta. Setiap masing-masing individu memiliki sebuah rahasia tanpa diketahui satu sama lain. Ada yang saling menyukai tapi hanya di pendam, ada yang bersama tapi tak saling memiliki, ada yang cintanya bertepuk sebelah tangan, bahkan ada yang menyimpan dendam.

Aku hanya bisa memiliki dirinya, tubuhnya, tanpa pernah memiliki hatinya. (hlm. 45)

Ia akan memilihmu, sebelum engkau memutuskan memilihnya. (hlm. 56)

Dari lima tokoh yang ada, saya menjatuhkan pilihan kepada Chang sebagai tokoh favorit. Entah kenapa, dibandingkan Hasha dan Patta yang hidupnya lurus, saya cenderung menyukai kehidupan seseorang yang di luar batas rel kehidupan. Lebih menantang!:D

Keyakinan bukan persoalan nama, dan jenisnya saja, tapi bagaimana hubunganmu dengan sang Pencipta. Seberapa engkau bisa mendekatkan diri dengannya dan menjadi manusia yang lebih baik. (hlm. 31)

Seperti covernya, isi ceritanya pun kelam. Setiap tokoh memiliki hal yang kelam dalam hidupnya. Dan, endingnya gak nyangka. Oya, saya kira ini gak ada unsur mistisnya, makanya baca malam hari dikiranya aman aja, ehhh…nggak tahunya ada yang bikin merinding…. d(*⌣*)b

Di setiap pergantian BAB, ada kisah masa lalu yang tak tertebak dari awal. Saya pikir, apa hubungannya dengan cerita lima tokoh ini?!? Ternyata di akhir cerita kita baru mengetahui siapa itu sosok kakak-beradik yang diceritakan. Ups, semoga gak spoiler… ( ʃ⌣ƪ)

Perempuan yang terlalu mudah di dapat hanya karena selembar-dua lembar uang tak terlalu menarik buatku. (hlm. 21)

Beberapa kalimat favorit:
  1. Jangan terlalu kau pikirkan. Seperti kucing, saat kau injak ekornya, ia pasti mengeong keras. (hlm. 112)
  2. Kesendirian kadang membuat kita kembali teringat akan hal-hal kecil yang selama ini terlewati. (hlm. 44)
  3. Tak perlu mencari cahaya, cahaya sudah ada di dalam dirimu! (hlm. 79)
  4. Kematian pada akhirnya merupakan bagian dari hidup semua orang. (hlm. 81)
  5. Namun kadang, semua yang engkau rencanakan, akan terwujud lebih baik dari yang kau bayangkan. (hlm. 115)
  6. Rezeki, mati, dan jodoh memang di tangan Tuhan. (hlm. 121)
  7. Berpikir sederhana saja! Bila Tuhanmu memerintah dirimu melukai seseorang, ia tentu tak lebih dari manusia juga! (hlm. 167)
Adegan favorit:
  1. Perpustakaan yang luas dengan buku-buku berderet penuh dan teratur adalah sudut paling jarang didatangi anggota lainnya. Hanya ada buku-buku sepanjang mata menatap. Bau debu dan aroma kertas kadang mengalahkan bau samar dupa. (hlm. 57)
  2. Aku tahu ia adalah seorang pembaca yang kuat. Masih kuingat ia selalu membawa sebuah buku di saat kami berkumpul di meja panjang itu, dan dengan gerakan kentara selalu memberi batas yang jelas di bagian yang sedang dibaca. (hlm. 62)
Butuh waktu yang lama untuk membaca buku ini. Kenapa? Karena akan ada lima cerita para tokohnya yang akan kita kupas. Sepintas-pintas, jadi rada nanggung di setiap cerita. Terlepas dari itu, salut penulisnya bisa memasukkan lima cerita yang saling berkaitan. Seperti novel sebelumnya, [un]affair, penulis berhasil meramu kata-kata menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar tanpa terkesan kaku. Yang lebih salut lagi adalah betapa produktifnya Mas Yudhi menulis novel. Dalam setahun bisa menghasilkan beberapa buku. Ditambah setiap buku pasti juga dibuat blognya, arsipnya rapi sekali ya.

Apakah ia perempuan yang kucari selama ini? Apakah ia sehelai jiwaku yang selama ini kosong? Apakah ia yang kelak menjalani hidup bersamaku dalam sedih dan bahagia? Apakah ia yang akan menghabiskan waktu sampai tutup usia? (hlm. 198)

Keterangan Buku:
Judul                : Enigma
Penulis              : Yudhi Herwibowo
Penerbit            : Grasiondo
Terbit               : 2013
Tebal                : 224 hlm.
ISBN               : 978-602-251-192-2

Ehm, dapet tanda tangan penulisnya (‾▽‾)♥(‾⌣‾)

 


https://www.facebook.com/notes/luckty-giyan-sukarno/review-enigma/10151587086597693

Tidak ada komentar:

Posting Komentar