Sabtu, 21 September 2013

kepada perempuan penyampai sajak, sajak yang ditulis Hasha



kau tautkan carik kertas itu pada tepi rinai
karena kau tahu, aku lelaki yang menyatu dengan hujan
namun aku terlanjur lenyap sebelum sempat meraihnya
aku lupa bercerita padamu: tetes tangis pun sanggup meluluhkan tubuhku!

lalu kau tautkan carik kertas itu pada ujung badai
namun aku bahkan tak bisa menyuanya
walau dari kejauhan kau berteriak-teriak memberi tanda
aku tak mendengarnya!  aku tuli!
hanya gerak bibir indahmu dapat kusemai dikejauhan
namun aku terlalu rentan untuk mengecupnya

lalu kau memahatnya pada 1001 batu, bagai pemahat canggal sriwijaya
: yang membuat ribuan pahatan untuk sang dapunta
tapi masa kemudian memorakkan semuanya
hingga  satu yang tersisa: namun aku pun tetap tak mampu membaca utuh

Ah, tak tahukan engkau, aku adalah sang pembaca sajak!
kau hanya perlu merapat padaku dan menaburkan bulir-bulir keringatmu
tanpa perlu mengucapkan satu persatu kata padaku
dan aku akan merajahnya menjadi sajak yang tak lekang dari bibirmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar