Sabtu, 21 September 2013

sajak yang ditulis Hasha (2)



nanti pada akhirnya
kau tak lagi mengulurkan jemarimu pada jemariku
dan aku akan mengerti
seperti selama ini: aku mengerti

engkau akan tetap tersenyum padaku
tapi tak lagi membiarkanku mengecup titik keringat
yang menuju ujung bibirmu
dan aku akan selalu mengerti

karena nanti, kau akan mencoba mengaburkan jejakmu
dan membuat setapak baru yang tak kukenali
dan aku tak akan mencoba mencarimu
aku akan memilih jalan menikung
yang mungkin terlalu rentan terlukis di peta

nanti, ya nanti…
hingga suatu saat, kita akan berdiri dengan jarak beberapa kotak keramik
: sebagai tempat kenangan kita
hanya saling menatap, dan mungkin tersenyum
membiarkan satu titik keringat tetap jatuh di ujung bibirmu
tak lebih… tak lebih…

Itu adalah sajak terakhirku untuknya.
Dan sejak itu, aku tak lagi menulis sajak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar