Sebenernya saya udah penasaran dengan buku ini
ketika mas Yudhi membawa foto copy cover dan bercerita sedikit tentang
novel terbarunya waktu kopdar BBI Joglosemar kemaren. Bercerita tentang
lima sahabat, satu bisa melihat masa depan yang lainnya dan ada cinta segi tiga
segi empat. Cukup Menarik. Saya bilang mirip 5 cm dong dan mas Yudhi
belum pernah baca ataupun nonton filmnya. Dan lebih tertarik lagi waktu
mbak Desty dengan kecepatan membaca dan mereviewnya tidak membutuhkan
waktu lama untuk memposting reviewnya di blog. Harus dibuktikan sendiri
nih.
Mempunyai kehidupan sendiri-sendiri. Itulah yang terjadi pada kelima
sahabat selepas mereka selesai kuliah. Sebenarnya ada enam orang tetapi
satu diantaranya memilih mengalah karena tahu orang yang dicintainya
mencintai orang lain, Kurani namanya. Hasha dan Chang sudah berteman
sejak kecil, karakter mereka cukup berbeda, Hasha lebih pendiam
sedangkan Chang adalah orang yang biasanya menghidupkan suasana.
Pertemanan mereka lebih berwarna ketika si cantik Isara bergabung,
diikuti oleh Patta yang menjadi idola para wanita dan Goza yang seorang
penjahat kelamin.
Hingga beberapa tahun kemudian mereka tanpa sengaja dipertemukan
kembali. Isara dan Patta menikah setelah selesai kuliah tapi umur
pernikahan mereka tidak panjang. Patta sangat mencintai Isara tapi ada
sesuatu yang perempuan itu sembunyikan, yang membuat dia tidak bisa
bertahan hidup dengan Patta. Hasha dan Kunari akan menikah. Chang
menghilang, bahkan Hasha pun tidak bisa menghubunginya, mencari
kedamaian sesuai keyakinan yang dipilihnya. Goza melanjutkan pekerjaan
lamanya yang sempat vakum, menjadi pembunuh bayaran. Tanpa mereka
sadari, kehidupan mereka masih saling berhubungan, ditambah dengan
penglihatan salah satu diantara mereka, dia melihat sebuah kematian.
Idenya cukup menarik, dari awal baca kesan misterius sangat terasa,
membuat cepat-cepat ingin menyelesaikannya. Ada sebuah kalimat pengawal
di tiap bab, setelah membaca bab demi bab saya tahu itu adalah flashback
orang yang mempunyai penglihatan. Cukup mudah untuk ditebak, mulai
pertengahanlah bisa diketahui siapa orangnya. Tapi cukup aneh juga,
bagian itu lebih menceritakan masa lalu daripada apa yang sedang
terjadi, seperti tidak ada kaitannya, saya merasa lebih cocok kalau
bagian itu menceritakan penglihatan-penglihatan masa depan. Toh pada
cerita juga dijelaskan akan masa lalu dia, dan waktu klimak seperti
tidak ada kejutan lagi, karena udah bisa ketebak.
Untuk para tokohnya saya rasa penulis cukup sukses membangun karakter
mereka. Penulis mempermudah pembaca dengan adanya nama siapa yang sedang
berbicara, yap, penulis memilih sudut pandang orang pertama. Saya bisa
mengenali siapa yang berbicara, paling mudah adalah Goza dan Isara.
Untuk Hasha dan Chang sedikit mirip, perjalanan yang dipilih Chang
membuat dia menjadi sosok yang berbeda, lebih tenang. Sedangkan Patta
yang masih mengharapkan Isara sedikit mellow tapi tidak hilang
karakternya yang nyantai.
Covernya keren, menambah kesan misterius, saya tidak memperhatikan
apakah ada typo. Dari segi cerita sangat menarik, selain ada satu tokoh
yang mempunyai penglihatan masa depan, ada dua kisah nyata yang penulis
adaptasikan ke dalam buku ini, tentang keyakinan yang menyimpang dan
pembunuhan wartawan ketika membeberkan kasus korupsi. Buku ini tergolong
tipis, mungkin penulis bisa menambahkan pada bagian yang paling
penting, yaitu kisah persahabatan mereka dan penglihatan si dia. Saya
merasa asing dengan lingkaran pertemanan mereka, kecuali pada Hasha dan
Chang karena diceritakan sedikit tentang masa lalu mereka. Terlalu
singkat sehingga saya tidak merasakan kalau mereka bersahabat. Sedikit
flashback karena penulis banyak menulis tentang masa sekarang di mana
mereka menjadi asing. Saya juga berharap banyak akan hubungan Hasha dan
Isara, hehehehe.
Buku ini saya recomendasika bagi kamu pecinta misteri dan para pemula cerita misteri, karena bukunya tidak terlalu berat

3 sayap saya berikan untuk puisinya Hasha

http://kubikelromance.blogspot.com/2013/10/enigma.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar