Enigma menyajikan cerita antara persahabatan yang romantis, sederhana, rumit dan mistis.
Dari acara makan bersama dengan temanya dan
warung klotek mulai lah cerita
ini ada sorang laki-laki berbuku yang bernama Hasa. Ada isara sang primadona
yang misterius dan baik hati. Chang yang mencari makna keagamaanya. Patta yang
aku sendiri kurang paham betul bagaimana karaktrernya. Goza penggila tokoh sosok yang brengsek dan
cabul . kirani yang pintar dan pengertian. Buku enigma ini memang sebuah cerita
yang loncat-loncat. Buku yang membawa pembaca pada hentakan-hentakan cerita
yang cepat dan tak teratur. Bahkan dengan cerita yang tak beraturan ini sewaktu
kita mengobrolkan buku ini saya dan
teman-teman punya cerita berbeda tentang
setiap lakon dalam kisah novel ini. Bahkan terkadang kita banyak perbedaan
dalam penceritaan karakternya . Seru
memang hebat. Buku ini memang tampak kacau dan ruwet. Mungkin sesuai dengan
judulnya enigma.
Yudhi H
memang mengacaukan cerita ini untuk mengumbar rasa imajinasi yang tanpa
batas. Membawa kisah yang tak akan padam dalam ruang imajinasi. Membawa banyak pertanyaan. Inilah enigma.
Kecepatan peralihan cerita dalam
enigma ini membuat kisah ini berlalu
dengan emosi yang selau bergejolak. Ada rasa haru antara kisah isara
dengan margha, sungguh mistis kisah dua
saudara ini. Ada dunia romantis antara puisi dan asmara antara hasha dan isara
yang mungkin dalam kisah percintaan di masa modern ini sekarang sudah mulai
meredup. Ada rasa kecewa di kisah goza dengan keluarganya. Ada kedamaian dalam
kahidupan chang . walaupun semua masih menjadi teka-teki. Setiap kisah
perorangannya yudhi selalu membawa teka-teki yang tersembunyi. Benar- Benar
enigma.
Bahkan ketika dalam obrolan buku enigma
di kelas bahasaku sahabatku bilang bagaimana kalau kita mengkopi buku ini dan memotong-motong
setiap cerita agar menjadi bagian yang urut. Kita tertawa. Kalau urut bukan
enigma judulnya. Ketidak beraturan dalam buku enigma ini memang sangat kuat
sampai khatam pun saya seakan merasa tak
selesai membaca. Membaca buku Yudhi ini
seperti mendengarkan lima orang yang bercerita dan saling bersahutan ada tawa,
ketegangan yang tinggi bahkan sentimental. Ada tawa dalam gaya penceritaan si Goza yang cabul yang
brengsek walaupun ada kisah sesal yang
berat antara Goza yang orang tuanya yang dia sebut denga iblis. Buah tak jatuh
dari pohonya itulah sabda Goza, di kisah
tentang Goza, Yudhi menuturkan kisa tentang keluarga yang sebenarnya dekat
sekali dengan kita tapi sayang kisah itu
tak pernah bertinta. Dan Yudhi
menintakannya. Yang mengharukan adalah
kisah cinta tak sampai antara
Hasha dan Isara yang begitu daramatis dan romantis dalam kisah ini tuhan
menggunakan senjata yang bernama puisi untuk mengungkap misteri cinta Isara dah
Hasha. Walau kisah cinta mereka menjadi benar-benar cinta tanpa ada ikatan yang
berembel-embel status. Seperti salah satu syair lagu dewa 19 cintaki tak harus miliki dirimu dan seperti
yang terucap dalam buku MIRA W (MERPATI TAK AKAN LEPAS DARI SANGKARNYA) bahwa
cinta tak selalu di akhiri dengan pernikahan Dan entahlah apa yang terjadi
selanjutnya dengan kisah cinta mereka. Masih enigma.
pada
awalnya aku merasa terbawa pada kisah cinta, persabatan, cinta dan
persaudaraan yang misterius antara Isara dan Margha, tiba-tiba Goza dan Patta
melancarkan genjatan ceritanya yang mengandung criminal dan dendam semakin
membuat buku ini terlihat liar, bias dan kompleks. Bahkan ketika saya menulis ulasan ini saya belum
banyak tahu siapa, pelakunya dan bagaimana karakternya. Beberapa novel yang
pernah menemaniku selalu menuturkan cerita dengan karakter yang kuat dan tajam.
Tidak dalam buku enigma ini karakternya seakan tak tersentuh, mengambang dan
terumbar, bahkan banyak yang terungkap siapa pelaku, mengapa, dan bagaimana.
Tapi inilah enigma. Ini novel yang berkeping –keping dan tak rancak. Bahkan
Yudhi dalam kisah ini tidak memberi ketegasan tentang setiap kejadian yang
banyak menghentak , seperti ketakutan isara yang dapat menerawang masa depan,
ini akan memberi nilai bahwa belum tentu manusia menerima masa depan.
Bertentangan dengan manusia-manusia yang selalu menganjurkan bahwa manusia harus bermimpi, mimpi selalu
bertautan denga keindahan, kesuksesan, dan masa depan yang cerah, semuanya
hanya tahayul. Tetapi ketika ternyata ketika tahu manusia tahu bahwa masa
depanya, penuh luka, tragedy yang bahkan tragis mereka tak pernah siap. Masa
lalu itu duka sedangkan masa depan adalah suka. Hanya serendah itu bayangan
mereka akan dua dua konsep kejadian dan waktu ini. Banyak manusia yang tak siap
seperti Isara, hidupnya menjadi tidak tenang.
Seperti dalam novelnnya MATA AIR AIR
MATA KUMARI Yudhi h tidak hanya membawa
cerita yang sederhana dan rumit nama-nama dan kosa kata yang ada pun terasa
asing dan tak biasa. Aku banyak yang lupa. Dalam menulis ulasan Ini aku merasa
rumit dan tak bisa beratur dan kisah
ini memang tidak bisa teratur karena ini enigma. Yudhi membuktikan bahwa bahasa
adalah ruang imajinasi. Pengembangan rasa, iman dan imajinasi selalu ada dalam
bahasa.
RENA YANITA
SARI KUSUMA
PARE,MURID
BAHASA DI PARE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar